LOSNITO EDUCATION FAIR 2016

3 Oktober 2016 diselenggarakan event berupa Lokon Education Exhibition. Even ini diselenggarakan dlam rangka membantu siswa khususnya kelas XII untuk menentukan pilihannya masuk ke perguruan tinggi. Kegiatan ini sudah dilakukan rutin setiap tahun dan diundang banyak sekali Universitas, seperti : Atmajaya Jogjakarta dan Jakarta, UMN, UNPAR, Culinary Arts Academy Switzerland, dan masih banyak lagi.

Tujuan dilaksanakannya Lokon Edufair ini adalah untuk mempermudah siswa mendapatkan koneksi dengan universitas di seluruh Indonesia dan di LN, untuk melanjutkan studi.

Kegiatan ini juga dilaksanakan bersamaan dengan Lomba Choir tingkat SMA yang diikuti oleh 5 sekolah yaitu : SMK Sta. Familia Tomohon (Vox Familiae Choir), SMA Kr, Eben Haezar Manado, SMA Negeri 3 Tondano (The Voice of SMART), SMA Negeri 1 Tondano (SMANSA Choir), dan SMA Kristen 1 Tomohon. Kegiatan ini dimenangkan oleh

Juara 1 : SMA Kristen 1 Tomohon

Juara II : SMA Kristen Eben Haezar Manado

Juara III : SMA Negeri 3 Tondano

Itulah kemeriahan Lokon Edufair 2016, nantikan kegiatan Lokon Edufair berikutnya.

KONSEP BOARDING SCHOOL DI SMA LOKON

Dalam kesempatan ini, saya akan membahas tentang konsep Boarding School yang diterapkan di SMA Lokon menurut opini saya.

Konsep Boarding School sendiri adalah model sekolah yang mengharuskan siswanya untuk tinggal di asrama. Menurut saya, ada beberapa hal positif dan negatif yang dapat kita petik dari konsep boarding school.

Pertama-tama, hal positif. Untuk sekolah yang menggunakan kurikulum K-13 dengan sistem SKS seperti di SMA Lokon, konsep Boarding School akan sangat membantu karena, dengan penerapan kurikulum yang kegiatannya hampir mirip dengan fullday school, maka siswa akan cepat merasa lelah dengan aktivitas disekolah. Jika siswa tidak tinggal di asrama, maka butuh tenaga dan waktu untuk mengikuti jadwal kegiatan yang padat disekolah. Belum lagi dengan padatnya kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan 3 kali dalam seminggu, maka akan membuat tenaga siswa terkuras. Di SMA Lokon juga menyiapkan remedial atau tambahan bagi siswa-siswanya yang kadang harus mengambil waktu di malam hari.

Dengan adanya asrama, maka siswa tidak perlu menguras tenaganya untuk kembali kerumah mereka saat sudah larut malam. Dan juga konsep boarding school akan memungkinkan siswa untuk bersosialisasi dengan teman-teman dari berbagai daerah di seluruh pelosok Indonesia,

Namun, dari hal-hal diatas saya rasa ada hal negatif dari penerapan konsep boarding school, yaitu yang pertama siswa menjadi mudah mengalami homesick. Homesick adalah perasaan dimana seseorang dalam keadaan kangen dengan suasana rumah saat ia sedang berada jauh dari rumah. Hal negatif lainnya juga siswa yang tinggal di asrama dapat berubah karakternya karena ikut-ikutan dengan siswa yang lain yang memiliki karakter kurang baik.

Demikian ulasan mengenai konsep boarding school. Bagaimana? Tertarik untuk menerapkannya?

PENGGUNAAN HANDPHONE SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN DI SMA LOKON

Seperti yang kita ketahui bahwa handphone merupakan alat yang tidak bisa lepas dari kehidupan. Begitu pula yang terjadi di SMA Lokon. Penggunaan handphone sangat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dan sangat membantu siswa untuk aktif dalam mencari informasi.

Menurut analisa saya selaku siswa di SMA Lokon, saya merasa sangat terbantu dengan diterapkannya handphone sebagai sarana belajar dalam kelas. Alasannya, jika sumber pengetahuan siswa hanya berasal dari buku cetak atau guru, maka informasi yang didapat oleh siswa menjadi sangat sedikit dan siswa tidak ikut aktif dalam pembelajaran.

Mengingat bahwa banyak sekali siswa yang tidak bisa lepas dari handphone, ,maka ada baiknya jika sekolah mulai membiasakan siswa untuk menggunakan handphone sebagai sumber informasi dan pengetahuan untuk mendukung pembelajaran.

Di SMA Lokon sendiri, penggunaan handphone sebagai sumber informasi juga didukung dengan adanya internet hotspot yang membantu siswa dan guru dalam mempermudah pencarian informasi. Dan menurut saya, untuk siswa-siswa tertentu yang memiliki cara belajar dengan mendengar musik, maka penggunaan handphone akan sangat membantu dalam proses belajar, karena saat sedang membuat tugas dari guru, siswa tidak akan cepat bosan.

Demikian analisa singkat dari saya tentang penggunaan handphone di sekolah, semoga pembaca sekalian dapat memetik hal positif dari penggunaan handphone.

Terima kasih

MT. LOKON OBSERVATORY

SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon memiliki sebuah fasilitas yang menjadi ikon yang paling menarik yaitu Mt. Lokon Observatory. Mt. Lokon Observatory dibangun untuk memfasilitasi pembelajaran klub astronomi di SMA Lokon dan menjadi Pusat Penelitian di Indonesia Timur.

SMA Lokon sendiri memiliki 4 teleskop yang melengkapi penggunaan Observatorium Lokon yakni Hunter, Celestron Astromaster, Meade, dan Skywatcher. SMA Lokon juga memiliki 1 buah teleskop binokuler, sehingga jumlah keseluruhan adalah 5 buah teleskop.

Baru-baru ini, SMA Lokon menyelenggarakan Open House Mt.Lokon Observatory yang dihadiri langsung oleh pembicara dari ITB, Bpk. Hakim Malasan beserta tim. Open house ini diselenggarakan sebagai re-opening dari Observatorium Lokon setelah vakum selama 2 tahun.

Sudah banyak even yang diselenggarakan sebagai bentuk penggunaan Observatorium Lokon seperti OSN 2011 dan APAO.

Berikut foto-foto kegiatan mengenai penggunaan Mt. Lokon Observatory:

Demikian artikel tentang Mt. Lokon Observatory semoga bermanfaat

MARS SMA LOKON ST. NIKOLAUS TOMOHON

SMA Lokon kebanggaan kita

Harapan di masa depan

Berjuang meningkatkan mutu pendidikan

Membangun bangsa Indonesia

Kebenaran, Kebajikan, Serta Iman

Veritas, Virtus, Fides

Itulah pegangan dalam berkiprah

Cerdaskan putra putri Indonesia

Reff:

Marilah kita bulatkan hati

Gairahkan semangat dalam belajar

Gapailah ilmu, raih prestasi

Demi kejayaan bangsa Indonesia

SMA LOKON ST. NIKOLAUS TOMOHON

Lokasi SMA Lokon, dilansir Google Maps

SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon berlokasi di Jl. Perlombaan No.99 Kelurahan Kakaskasen II Kecamatan Tomohon Utara dan tepatnya di bawah kaki Gunung Lokon. Sekolah ini bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) bersama dengan SMP Lokon St. Nikolaus Tomohon.

SMA Lokon atau biasa dikenal dengan nama LOSNITO menerapkan model sekolah berasrama atau Boarding School yang mengutamakan pendidikan karakter yang berlandaskan kurikulum berbasis kehidupan. SMA Lokon diresmikan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2002.

Selain menerapkan konsep kurikulum berbasis kehidupan, SMA Lokon juga menerapkan K-13, dengan Sistem Kredit Semester (SKS) dengan tidak memiliki ruang kelas tetap atau menggunakan sistem Moving Class yang ruangannya diatur berdasarkan mata pelajaran yang dikontrak tiap siswa.

Untuk mendukung sarana pembelajaran, SMA Lokon menyediakan beberapa fasilitas baik disekolah maupun di asrama.

Fasilitas disekolah:

1. Ruang kelas yang nyaman
2. Laboratorium Sains (Fisika, Kimia, Biologi)
3. Lab. Bahasa
4. Lab. Komputer
5. Ruang Audiovisual
6. Kolam renang
7. Sport Hall
8. Mt. Lokon Observatory
9. Perpustakaan
10. Lapangan bola, bulutangkis, dan voli
11. Wi-fi hotspot

Fasilitas di asrama:

1. Kamar tidur (6 org)
2. Lemari pakaian dan loker barang
3. Ruang studi
4. Wi-fi hotspot

Demikian artikel tentang SMA Lokon, semoga bermanfaat.